Sony Pictures Entertainment adalah korban serangan dunia maya yang sangat merugikan pada akhir November dan awal Desember yang menyebabkan bocornya film yang sedang ada di bioskop maupun film yang belum dirilis di bioskop dan informasi pribadi karyawan seperti nomor jaminan sosial dan gaji.
Malware tersebut juga bisa menghancurkan data sensitif pada sistem Sony. Dan sekarang hal itu sudah dikonfirmasi oleh para pejabat AS bahwa Korea Utara mengatur serangan tersebut, hanya karena Kim Jong-un tidak suka dengan film Seth Rogen yang berjudul The Interview
Karyawan Sony Pictures Entertainment tiba di tempat kerja pada tanggal 24 November, lalu duduk di meja mereka seperti biasa, dan menyalakan komputer mereka. Hari senin itu sama seperti hari Senin lainnya, hingga tiba tiba layar komputer mereka melintas gambar tengkorak merah dengan peringatan.
"We've already warned you, and this is just a beginning. We will continue until our request be met, " the image claimed. "We've obtained all your internal data including your secrets and top secrets. If you don't obey us, we'll release data shown below to the world."
If that wasn't ominous enough, Sony's Twitter account was also hacked. The account had posted a second image depicting the CEO of Sony Pictures (Michael Lynton) in hell, and many viewed this as proof that the cyber attack was (and is) real.
Jika hal tersebut terlihat masih kurang, akun twitter Sony pun juga di-hack. Akun twitter tersebut memposting sebuah gambar yang menggambarkan CEO Sony Pictures (Michael Lynton) berada di dalam neraka, banyak netizen yang melihat ini sebagai bukti bahwa serangan cyber tersebut adalah nyata dan benar benar terjadi
Tanggapan saya mengenai kasus ini sepertinya Hollywood harus lebih berhati hati dalam membuat sebuah karya. Seperti kasus Sony Pictures ini, sepertinya Korea Utara tidak senang dengan film besutan Sony Pictures yang berjudul The Interview ini.
Referensi:
Malware tersebut juga bisa menghancurkan data sensitif pada sistem Sony. Dan sekarang hal itu sudah dikonfirmasi oleh para pejabat AS bahwa Korea Utara mengatur serangan tersebut, hanya karena Kim Jong-un tidak suka dengan film Seth Rogen yang berjudul The Interview
Karyawan Sony Pictures Entertainment tiba di tempat kerja pada tanggal 24 November, lalu duduk di meja mereka seperti biasa, dan menyalakan komputer mereka. Hari senin itu sama seperti hari Senin lainnya, hingga tiba tiba layar komputer mereka melintas gambar tengkorak merah dengan peringatan.
"We've already warned you, and this is just a beginning. We will continue until our request be met, " the image claimed. "We've obtained all your internal data including your secrets and top secrets. If you don't obey us, we'll release data shown below to the world."
If that wasn't ominous enough, Sony's Twitter account was also hacked. The account had posted a second image depicting the CEO of Sony Pictures (Michael Lynton) in hell, and many viewed this as proof that the cyber attack was (and is) real.
Jika hal tersebut terlihat masih kurang, akun twitter Sony pun juga di-hack. Akun twitter tersebut memposting sebuah gambar yang menggambarkan CEO Sony Pictures (Michael Lynton) berada di dalam neraka, banyak netizen yang melihat ini sebagai bukti bahwa serangan cyber tersebut adalah nyata dan benar benar terjadi
Tanggapan saya mengenai kasus ini sepertinya Hollywood harus lebih berhati hati dalam membuat sebuah karya. Seperti kasus Sony Pictures ini, sepertinya Korea Utara tidak senang dengan film besutan Sony Pictures yang berjudul The Interview ini.
Referensi:
- http://www.engadget.com/2014/12/10/sony-pictures-hack-the-whole-story/
- http://thenextweb.com/insider/2014/12/13/timeline-sony-breach-data-leaks-far/
- http://www.pocket-lint.com/news/131937-sony-pictures-hack-here-s-everything-we-know-about-the-massive-attack-so-far
Tidak ada komentar:
Posting Komentar